Ibu Pratiwi mengajar di kelas 1 SD. Suatu hari, Ibu Pratiwi membacakan sebuah cerita. Anak-anak mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Setelah selesai membacakan cerita tersebut, Bu Pratiwi bertanya kepada anak-anak.
Bu Pratiwi: “Siapa nama anak yang pintar dalam cerita tadi?” Anak-an ak menjaw ab serentak: “Dewi”. Bu Pratiwi: “ Bagus sekali anak-anak, sekarang coba tulis nama Dewi di buku masing-masing”. Semua anak segera menulis. Bu Pratiwi berkeliling mengamati anak-anak menulis. Setelah semua anak kelihatan selesai menulis, Bu Pratiwi meminta seorang anak maju ke depan untuk menuliskan kata dewi di papan tulis. Bu Pratiwi: “Siapa yang tulisannya sama dengan yang di papan tulis?” Semua anak mengangkat tangan. Bu Pratiwi melanjutkan pertanyaan.
Jawabannya,contoh soal tap s1 paud,contoh soal tap matematika,contoh soal tap. [PDF] Dinner Invitation Letter Sample Contoh Soal Tap Universitas Terbuka Surakarta - trendspast contoh soal TAP S1 PGSD UT bagian 2 Pada akhir semester (10) Program Pendas (Pendidikan. Contoh Soal Tap Paud Universitas Terbuka. Info Pendidikan Karil UT Non Pendas. Yaitu soal ujian UT PGSD PDGK4103 Konsep Dasar IPS di SD. Semua Soal UT. Contoh Soal TAP S1 PGSD UT.docx.
Bu Pratiwi: “Dewi tinggal di mana anak-anak? Yang menjawab, angkat tangan” Semua anak mengangkat tangan.
Bu Dewi menunjuk seorang anak. Tika: “Di desa, Bu”.
Dari kiri, Ivo, Cory, Finny, Icha, Ridwan (belakang), Akhyar, Ahmad Khoiri, dan penulis, berpose sebelum ujian TAP di SD Kartini, Sekupang, Sabtu (20/5). Tiga Tahun Bersama Komunitas 3-Kom UT Batam SEKUPANG (HIPODERMIK) - Lega rasanya, setelah melaksanakan ujian Tahap Akhir Program (TAP) Sabtu (20/5) di SD Kartini, Sekupang dan Ujian Akhir Semester (UAS) di SMPN 3 Batam di Sekupang (Minggu 13/5 dan Minggu 21/5). Tak terasa, sudah tiga tahun atau enam semester menggali ilmu komunikasi di Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Batam. Sejak pertama kali mendaftarkan diri menjadi mahasiswa UT Batam periode 2009-2. Sebenarnya telah lama mencari universitas yang ada jurusan Ilmu Komunikasinya di Batam, namun baru tahu awal 2009 lalu di media massa lokal. Bukan hanya karena sistem belajarnya yang fleksibel yang membuatku tertarik mendaftarkan diri di UT, tapi juga karena biayanya yang terjangkau oleh sakuku sebagai pekerja biasa yang punya tanggungan keluarga. Semester pertama, mengambil tujuh mata kuliah (karena masih baru:) ingin yang ringan-ringan dulu).
Setelahnya baru memaksimalkan rencana untuk menyelesaikan kuliah tiga tahun, yakni sepuluh mata kuliah (MK). Dan semester terakhir tinggal MK TAP 4500 dan PPKN, serta empat MK mengulang.
Sejak semester pertama hingga semester kelima, tak pernah absen mengikuti Tutorial Tatap Muka (TTM) delapan kali pertemuan per semesternya. Tempat yang biasanya kami pakai untuk TTM di SMPN 3 Batam, SD Kartini Batam, dan SMAN 1 Batam. Selain itu, tak lupa mengikuti tutorial online untuk pendalaman materi di modul. Berdiskusi bersama teman-teman UT se-dunia yang dibimbing oleh para tutor. Yang menarik lagi adalah Sistem Ujian Online (SUO). Jujur, seandainya disuruh memilih ikut UAS yang biasa dengan SUO, saya memilih SUO. Mengapa demikian?
Pertama, SUO bertempat di ruang ber-AC di gedung UPBJJ UT Batam. Lalu, pesertanya tak lebih dari 20 orang, dan ketiga kita gak perlu repot-repot menghitamkan lembar jawaban dengan potlot 2B!
Kita jadi konsentrasi hanya pada soal dan tinggal klik untuk menjawab soal. Selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi UT Batam. Tak melulu belajar dan belajar, kami juga membentuk komunitas mahasiswa ilmu komunikasi UT Batam yang dikenal dengan 3-Kom UT Batam (baca Mikom), singkatan dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Batam. Banyak kegiatan yang telah kami lalui, di antaranya bakti sosial ke sejumlah panti asuhan berupa bantuan bahan pokok dan santunan uang tunai. 3-Kom juga telah mengunjungi media massa lokal, yakni Harian Batam Pos untuk melihat dari dekat bagaimana memproduksi berita.
Memories on tv software downloads. Baru-baru ini, 3-Kom UT Batam juga diundang RRI Batam di acara dialog interaktif tentang memaknai hari pendidikan nasional. Di luar itu, kami juga aktif dalam kegiatan pendalaman materi dengan cara diskusi dan pertemuan-pertamuan kecil di alun-alun Engku Putri, Batam Centre (karena kami belum punya sekretariat). Dari pertemuan itulah, segala informasi yang berkaitan dengan kegiatan akademik kami sampaikan dan kami sebar ke semua anggota 3-Kom UT Batam yang tidak sempat hadir. Dari kesepakatan MK yang akan diambil semester yang akan datang, hingga informasi pembelian buku dan siapa yang bakal jadi tutor kami. Tiga tahun memang bukan waktu sebentar, banyak cerita suka maupun duka yang tidak bisa saya tuliskan di sini. Namun, saya berharap 3-Kom menjadi sebuah komunitas mahasiswa yang besar di Batam-Kepri. Diakui secara keilmuan dan gerakannya dalam membangun manusia yang bermartabat, terutama bagi anggotanya sendiri.